”Rubber Bearing” Sebagai Peredam Gempa

Oleh : Ir. Rony Ardiansyah, MT.
Link : http://ronymedia.wordpress.com/

Dosen Teknik sipil UIR

            Akhir-akhir ini kita (di Indonesia) secara bertubi-tubi dihantam gempa, dengan variasi intensitas gempa antara menengah hingga tinggi. Hal ini dikarenakan dua lempeng tektonik raksasa yang bergerak dengan perlahan tapi pasti itu berbenturan, atau dengan kata lain lempengan itu bergesekan di bawah muka bumi Indonesia. Energi yang sangat besar dilepaskan dalam bentuk getaran yang disebarkan dari sumbernya ke segala arah. Getaran inilah yang disebut dan dinamakan oleh ilmuan sebagai ’gempa tektonik’ atau ’gempa’ saja. Banyak sekali akibat yang ditimbulkan oleh gempa antara lain, kerusakan bangunan, penurunan atau peninggian tanah, tanah longsor, tanah pecah atau rengkah, likuidasi, di mana waktu gempa terjadi, pasir bagaikan bubur dan gaya menjadi kecil, sehingga menjadikan bangunan amblas, walaupun tidak rusak.
Seiring dengan kemajuan zaman, dimana karena tuntutan

PRODUK KAMI : ELASTOMERIC BEARING PADS - ELASTOMER JEMBATAN

MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS

MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS

MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS

MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS
 MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS
 MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS
 MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS
 MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS
 MESIN PRODUKSI ELASTOMER JEMBATAN , ELASTOMERIC BEARING PADS

Klasifikasi dan Bentuk Jembatan

Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai, teluk, atau kondisi-kondisi lain berupa rintangan yang berada lebih rendah, sehingga  memungkinkan kendaraan, kereta api maupun pejalan kaki melintas dengan lancar dan aman. Jika jembatan berada di atas jalan lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct. Jembatan dapat dikatakan mempunyai fungsi keseimbangan (balancing) sistem transportasi, karena jembatan akan menjadi pengontrol volume dan berat lalu lintas yang dapat dilayani oleh sistem transportasi. Bila lebar jembatan kurang menampung jumlah jalur yang diperlukan oleh lalu lintas, jembatan akan menghambat laju lalu lintas. Struktur jembatan dapat dibedakan menjadi bagian atas (super struktur) yang terdiri dari deck atau geladak, sistem lantai, dan rangka utama berupa gelagar atau girder, serta bagian bawah (sub struktur) yang terdiri dari pier atau pendukung bagian tengah, kolom, kaki pondasi (footing), tiang pondasi dan abutmen. Super struktur mendukung jarak horisontal di atas permukaan tanah. Tipikal jembatan dapat dilihat pada Gambar 9.1.

Untuk memahami berbagai bentuk struktur jembatan, terlebih dahulu perlu ditinjau tentang klasifikasi jembatan. Klasifikasi jembatan dapat dibagi berdasarkan material super strukturnya, penggunanya, sistem struktur yang digunakan, dan kondisi pendukung. Selain itu juga perlu dipahami desain konseptual jembatan agar dapat menentukan jenis jembatan yang sesuai.