Elastomeric Bearing Pad
atau bantalan penahan jembatan elastomer, merupakan salah satujenis dari
bantalan penahan jembatan. Bantalan penahan jembatan diperlukan untuk
menyalurkan reaksi girder (balok penopang jembatan) tanpa memberi
tekanan berlebihan sehingga akan mendukung fungsi jembatan sebagaimana
mestinya.
Elastomer Bearing Pad
terbagi menjadi dua jenis, yaitu Plain Bearing Pad (hanya terdiri dari
elastomer) dan Laminated (Steel Reinforced) Bearing Pad (terdiri dari
lempengan baja untuk membantu menahan daya dan dilekatkan bersama dengan
elastomer).
Elastomer
sendiri merupakan suatu polimer dengan viskoelastisitas yang memiliki
modulus Young yang rendah dan yield strain yang tinggi dibanding dengan
jenis lain. Istilah Elastomer diperoleh dari kata polimer elastis, atau
bisa dikenal sebagai karet, meskipun karet
lebih dikaitkan dengan istilah
vulkanisat. Setiap monomer yang terikat satu sama lain membentuk suatu
polimer yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan atau silikon.
Pada temperatur ruangan, karet bersifat relatif lembut dan dapat diubah
bentuknya. Rantai polimer yang panjang dan bersilangan terbentuk dengan
proses vulkanisasi.
Struktur molekul
dari elastomer dapat diumpamakan seperti “spageti dan bola daging”
dengan “bola daging” yang menandakan persilangan. Sifat elastis
diperoleh dari kemampuan rantai panjang untuk mengatur rantai-rantai
tersebut kembali ke bentuk atau susunan semula ketika tekanan
dilepaskan. Sebagai efek dari sifat fleksibel yang eksrim ini, elastomer
dapat ditarik ulur memanjang dan melebar sampai 5-700%, tergantung dari
sifat materialnya. Tanpa rantai yang saling bersilangan, rantai-rantai
molekul elastomer tidak dapat dengan mudah kembali ke susunan semula,
sehingga apabila diberi tekanan akan berubah bentuk secara permanen.
Temperatur juga mempengaruhi sifat elastisitas polimer. Elastomer yang
didinginkan menjadi fase kristalin akan memiliki rantai yang bersifat
sulit bergerak dan kurang elastis. Beberapa contoh dari elastomer, yaitu
Natural polyisoprene/cis 1,4-polyisoprene Natural Rubber dari golongan
karet tidak jenuh, dan EPM (ethylene propylene rubber) dari golongan
karet jenuh.
Dari sifat
elastomer yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa elastomer
bearing pad bersifat elastis dan fleksibel. Bearing pad jenis ini akan
mengikuti alur tekanan yang diberikan pada jembatan, memanjang dan
memendek, dan dapat kembali ke bentuk semula ketika tekanan dilepaskan.
Elastomer bearing pad didesain untuk menyangga beban dan mengakomodasi
pergerakan antara jembatan dan struktur penyangga jembatan. Elastomer
bearing pad memiliki kegunaan membantu menahan tekanan dari struktur
girder.
Pada jembatan, seringkali dapat terjadi pergerakan disebabkan karena :- Perubahan temperatur
- Pergerakan karena lalu lintas dan pengereman
- Angin
- Penyusutan
- Post stressing
- Seismic action
Elastomer bearing
pad berfungsi untuk menampung berbagai macam pergerakan dan rotasi
sesuai dengan berat dari struktur dan menyangga beban di sepanjang
fondasi struktur jembatan. Elastomeric bearing didesain untuk
mengakomodasi atau menahan tiga tipe pergerakan, antara lain :
- 1. Beban vertikal
- 2. Rotasi
- 3. Beban horizontal atau translasi
Sumber Pustaka :
Anonymous. 2004. Bridge Manual. http://on.dot.wi.gov/dtid_bos/extranet/structures/bridge-manual/chapter-27/tc27.pdf. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Anonymous. 2012. Function of Elastomeric Bearing. http://www.civilmastergroup.com/download/specification_standard.pdf. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Trelleborg Engineered System. 2012. The Function of Laminated Bearing. http://www.ecooo.com/admin/document/elastomeric%20bridge%20bearings.pdf. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Wikimedia. Elastomer. 2012. http://www.answers.com/topic/elastomer. Diakses tanggal 11 Agustus 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment